Senin, 11 Oktober 2010

Turunnya Minat ke Fakultas Pertanian

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, minat siswa lulusan SMA yang melanjutkan studi ke jurusan pertanian di sejumlah perguruan tinggi cenderung menurun. Kondisi yang seperti ini bisa saja mengancam kedaulatan pangan dan swasembada pangan. Selain itu juga dikhawatirkan cepat atau lambat kualitas ahli-ahli pertanian juga akan semakin menurun.Banyak para siswa lulusan SMA yang meremehkan Fakultas Pertanian. Mereka beranggapan bahwa lulusan dari Fakulatas Pertanian hanyalah akan menjadi petani yang hidup di desa dan pekerjaannya pun tiap hari hanya mencangkul, menanam dan lain sebagainya yang selalu berhubungan dengan lumpur beserta sawah yang terkesan kotor dan menjijikan. Fakulatas Pertanian juga seringkali diremehkan di kalangan siswa lulusan SMA yang belum tahu pasti akses pekerjaan nantinya yang di dapat setelah menyelesaikan belajarnya di Fakultas Pertanian. Sarjana Pertanian nantinya tidak hanya menjadi seorang petani yang sering diremehkan, tetapi lulusan fakultas Pertanian atau sarjana pertanian dapat pula bekerja di mana pun karena lingkup nya sangat luas. Di Fakultas Pertanian tidak hanya cara bercocok tanam yang akan dipelajari melainkan banyak hal. Selain lebih cenderung ke biologi khususnya tentang tanaman, pertanian juga mengajarkan bagaimana tentang perekonomian negara yang tentunya berkaitan erat dengan bidang pertanian. Dalam bercocok tanam atau usaha pertanian pastinya diperlukan perhitungan yang tepat antara modal usaha dengan hasil produksi. Bagaimana bisa meminimalisasi input dan memaksimilasi output. Karena itulah diperlukan ilmu ekonomi juga dalam dunia pertanian. Selain ekonomi banyak hal lain yang dipelajari pada jurusan ini.

Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi semakin menurunnya minat masuk Fakultas Pertanian yakni dengan adanya inovasi dari pimpinan Fakultas Pertanian atau oleh rektor di mana Fakultas Pertanian itu berada. Inovasi ini diperlukan sebagai konsekuensi logis dari menurunnya minat. Di ilmu pemasaran, manakala sales sudah mulai menurun, mana diperlukan kejelian membuat kreativitas baru yang namanya inovasi. Selain itu juga diperlukan adanya pemanfaatan semua sumberdaya yang dipunyai untuk meningkatkan nilai tambah lulusan Fakultas Pertanian. Bentuklah image bahwa kuliah di Fakultas Pertanian itu masih menjanjikan masa depan yang cerah.

Caranya dapat bermacam-macam misalnya saja memadatkan perkuliahan sampai 3,5 tahun, kemudian setengah tahun terakhir digunakan untuk wajib praktek kerja perorangan atau per-kelompok yang disesuaikan dengan bakat dan minat mahasiswa itu sendiri. Kalau mahasiswa berminat bekerja di pabrik atau perkebunan tebu, maka prakteknya pun juga di perkebunan tebu juga. Kalau di kelapa sawit, maka prakteknya juga di kelapa sawit. Kalau mau jadi dosen, maka prakteknya juga magang sebagai dosen. Dengan demikian, calon lulusan mempunyai ketrampilan tertentu yang dapat dibanggakan. Dan anggapan masyarakat luas pun tidak akan meremehkan lagi lulusan Fakultas Pertanian karena masih menjanjikan masa depan yang cerah dan sukses. Bahkan banyak lulusan Fakultas Pertanian atau sarjana pertanian menjadi staf keuangan di sebuah instansi, pengusaha agribisnis yang sukses dan juga bekerja di perbankan. Jadi tunggu apa lagi??? Jangan ragu untuk masuk ke Fakultas Pertanian, mantapkan hatimu dan jangan lagi meremehkan karena Fakultas Pertanian menjanjikan masa depan yang cerah dan sukses.

oleh : Diah Apriliani (AGB'09)

1 komentar: