Kamis, 21 April 2011

Kurangi Laju Iklim di Bumi

Makin hari bumi semakin panas saja ,bayangkan matahari belum di atas ubun-ubun saja saat ini sudah terasa panas apalagi jika siang-siang anda ingin keluar rumah atau kos pasti sudah malas ingin keluar . Keadaan ini bukanlah merupakan keadaan yang sehari-hari terjadi. Laporan dari IPCC-kumpulan ilmuwan seluruh dunia pada tahun 2007, menyatakan perubahan ilim adalah nyata dan situasi katastropik seperti digambarkan di atas sangat mungkin terjadi bila kita tidak mencegah perubahan ini.
Manusia penyebab semua ini. Pola konsumsi dan gaya hidup boros dalam penggunaan energi berbahan bakar fosil, penggundulan serta kebakaran hutan menyebabkan buangan CO2 ke atmosfer meningkat tajam. Gas ini merupakan unsur utama penyusun gas rumah kaca di atmosfer yang memantulkan kembali panas yang dilepas permukaan bumi setelah menerima cahaya matahari. Semakin tinggi konsentrasi CO2, semakin banyak panas dipantulkan, suhu pun makin meningkat dalam waktu singkat mengakibatkan iklim menjadi liar, cepat berubah-ubah dan sulit diprediksi.
Namun mengingat laju perubahan iklim terjadi begitu cepat dan berbahaya, maka tidak ada jalan lain semua lapisan masyarakat harus turut serta memerangi perubahan iklim sebelum semuanya terlambat. Melalui cara-cara sederhana, kita bisa ikut merubah keadaan.
1. Gunakan lampu fluorescent
Cara termudah untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan mengganti bohlam pijar di rumah dengan lampu neon kompak atau yang dikenal dengan Compact Fluorescent Lamp (CFL). Lampu neon berbentuk seperti ice cream cone dan berukuran kecil ini sangat hemat energi, mengurangi konsumsi listrik 75% lebih rendah dibandingkan dengan bohlam pijar. Lampu CFL juga mengeluarkan panas lebih sedikit. Bandingkan dengan bohlam pijar yang hampir 85% daya berubah menjadi panas, bukan cahaya. Memang harga CFL sedikit lebih mahal namun secara keseluruhan akan jauh lebih hemat karena dapat menghemat biaya listrik bulanan serta mengurangi emisi gas rumah kaca.


2. Naikkan suhu AC
Kedinginan dalam ruangan ber-AC ? kadang sampai harus memakai pakaian tebal atau selimut ? sungguh menggelikan. Sebenarnya ini mudah diatasi secara sederhana yaitu dengan menaikkan suhu AC. Di daerah tropis seperti Indonesia suhu udara yang dibutuhkan orang untuk bisa beraktifitas normal adalah berkisar 24C – 26C. Semakin dingin suhu AC, semakin berar pula konsumsi listriknya dan itu hanya akan menambah biaya listrik serta emisi gas rumah kaca.
3. Hindari Standby Mode
Ketika memadamkan televisi dengan menggunakan remote control, kita berfikir terputus sudah aliran listrik ke peralatan ini. Salah ! Mematikan dengan remote, berarti memposisikan televisi pada standby mode atau sleep mode. Pada posisi ini televisi masih mengkonsumsi listri, menyedot enegri secara diam-diam. Sebaiknya matikanlah televisi atau peralatan elektronik  dengan cara menekan tombol on-off untuk menghemat biaya listrik bulanan serta  mengurangi emisi gas rumah kaca.
4. Hijaukan komputermu
Tentu saja komputer menyedot listrik, namun melaui beberaoa tindakan sederhana, pemakaian energi bisa menjadi lebih efisien :
- Matikanlah komputer dan monitor jika tidak digunakan atau ditinggal cukup lama
- Matikan monitor, atur komputer ke posisi sleep atau hibernate jika ditinggal sebentar
- Hindari penggunaan screensaver karena mengkonsumsi banyak energi
- Pertimbangkan memakai laptop daripada desktop karena lebih lemat energi
- Pertimbangkan memakai layar LCD daripada monitor biasa karena lebih hemat energi
5. Kurangi kertas
Semakin sering kita menggunakan kertas, semakin banyak pula pohon yang ditumbangkan, hutan alam pun berubah menjadi hutan tanaman bahan baku kertas. Bersamaan dengan hilangkannya hutan alam, terlepaslah CO2 sejumlah besar yang selama ratusan tahun tersimpan dalam batang, dahan, ranting dan akar pepohonan sehingga menambah konsentrasi gas rumah kaca. Hilang pula kemampuan hutan untuk menyerap CO2. Kurangilah pemakaian kertas, gunakan kedua sisi kertas selain itu buatlah semuanya serba online.
6. Sebarkan ke teman
Beritahulah informasi ini dan tularkan perilaku ramah lingkungan anda kepada teman-teman. Jika jutaan penduduk dunia ini sadar dan mau berbuat sesuatu dalam memerangi perubahan iklim, maka dampaknya terhadap bumi akan sangat baik. Namun jika mereka yang telah bertindak ini mengajak teman-temannya untuk bergabung, maka hasilnya akan jauh lebih baik.
Semoga bermanfaat … (Dani, Agribisnis 2009)

Minggu, 17 April 2011

Prof Ravik Karsidi Resmi Dilantik Jadi Rektor UNS Baru



UNS memasuki babak baru. Demikianlah salah satu kalimat yang tepat diungkapkan pasca pelantikan Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. menjadi rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk masa jabatan periode 2011-2015 oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Jakarta, Rabu (13/4/2011). Prof. Ravik melanjutkan tongkat kepemimpinan Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr., Sp. KJ (K). yang telah mengemban tugas sebagai Rektor UNS selama dua periode (2003-2007 dan 2007-2011).

Sementara itu, Rektor UNS sebelumnya, Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKJ (K), mengungkapkan Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. dilantik oleh Menteri Mendiknas bersamaan dengan pelantikan empat rektor perguruan tinggi lainnya dan satu direktur politeknik. Keempat Rektor lain itu adalah Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Tanjungpura, Universitas Pendidikan Ganesha dan Politeknik di Aceh.

Dalam acara pelantikan ini, selain dilaksanakan pengambilan sumpah jabatan juga dilaksanakan serah terima jabatan yang ditandai dengan penyerahan Memorandum Akhir Jabatan (MAJ) Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, Sp.KJ (K) kepada Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Kecuali, Universitas Pendidikan Ganesha karena kebetulan rektor yang dilantik juga telah menjabat sebelumnya. Penyerahan MAJ tersebut dimaksudkan selain sebagai akuntabilitas kinerja Rektor terhadap capaian kinerja yang telah berhasil dicapai, juga untuk menyampaikan berbagai isu strategis yang masih perlu dihadapi dan diatasi oleh Rektor yang baru.

Rektor UNS periode sebelumnya itu juga mengatakan bahwa pejabat dari UNS yang juga menghadiri pelantikan adalah Prof Dr Sholahudin MS, Dr Dwi Tiyanto, Prof Dr Adi Sulistiyono, selaku pembantu rektor sebelumnya. Kemudian para Kepala Biro dan Kepala Bagian Humas dan Kerjasama UNS, Dr Widodo Muktiyo.
Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, Sp.KJ (K) mengaku sangat senang dengan pelantikan Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. sebagai Rektor UNS. Pasalnya, Rektor baru UNS ini adalah salah satu kader terbaiknya. Bahkan beliau telah mendampinginya selama 11,5 tahun. Yaitu 3,5 tahun di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS dan selama delapan tahun mendampingi dirinya sebagai Pembantu Rektor I UNS. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, Sp.KJ (K) berharap Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. akan bekerja lebih baik lagi dan mau merangkul semua kalangan, termasuk mantan rivalnya saat pemilihan rektor lalu. Yaitu Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd dan Prof Dr Adi Sulistiyono MH.

“Jika saat proses pemilihan rektor ada beberapa orang yang menjadi lawannya, kesan itu harus dihilangkan. Mereka bukan lagi lawan, tapi mitra untuk memajukan UNS,” jelasnya.
Semoga dengan dilantiknya Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. sebagai Rektor UNS yang baru akan memberikan semangat dan harapan baru bagi UNS untuk bisa lebih memantapkan lagi menuju UNS World Class University.

(oleh: Galuh Perwita-Agribisnis 2008)