Jumat, 22 Oktober 2010

agroindustri nata de coco

"Nata de coco" makanan yang sudah tidak asing lagi kita dengar. makanan ini sangat digemari banyak orang ketika bulan puasa karena sangat cocok dinikmati dengan berbagai campuran lain dan disajikan dalam bentuk es teler, es campur dan masih banyak lagi. Nata de coco yang terbuat dari air kelapa ini memiliki berbagai macam kandungan nutrisi. Berikut ini ada sedikit kutipan tentang nata de coco. Air kelapa menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba karena mengandung gula, senyawa nitrogen, mineral dan vitamin. Dengan melalui suatu proses fermentasi, maka berubah menjadi “Nata De Coco”. Produknya mirip seperti agar – agar yang mempunyai kekerasan seperti kolang kaling dan dapat digunakan untuk keperluan makanan maupun non makanan.Air kelapa kerap diasumsikan sebagai limbah atau paling banter sebagai air segar pengusir dahaga. Padahal, ia memiliki khasiat dan nilai gizi yang dahsyat. Banyak sekali manfaat air kelapa bila diolah dan dikemas dengan baik dengan system agroindustrinya. Dari beberapa penelitian, ternyata air kelapa juga dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobocter xylinum untuk produksi nata de coco
Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07-0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian itu, air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.
Kandungan dalam air kelapa antara lain karbohidrat sederhana dan vitamin C dan B kompleks. Beberapa mineral yang diperlukan tubuh ternyata juga dikandung oleh air kelapa, seperti kalium, natrium, magnesium, besi, dll. Bahkan, kadar asam amino air kelapa lebih tinggi ketimbang asam amino dalam susu sapi.
Beberapa manfaat air kelapa selain untuk bahan utama pembuatan nata, antara lain sebagai penawar racun dan dahaga, sebagai pepenunjang pertumbuhan dan perbaikan sel di dalam tubuh karena mengandung isotonik yang mudah diserap oleh tubuh, pelancar sistem pencernaan dan saluran kemih karena fungsinya sebagai pembasmi cacing yang merugikan di dalam tubuh, dan merupakan minuman bagi ibu hamil untuk kesehatan kulit janinnya.
Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative. Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.
Proses pembuatan Nata De Coco sangatlah mudah, berikut ini adalah cara untuk membuat nata. Untuk membuat Nata de coco, kita memerlukan air kelapa (1 Liter), Natrium benzoat, Asam cuka, Gula pasir (675 gram), Air, Biakan Acetobacter xylinum, Penyaring dan pemanas, dan jarum ose.
cara membuatnya adalah sebagai berikut :
*air kelapa disaring hingga bebas kotoran
*panaskan, tambah 675gr gula
*dinginkan di tempat steril sambil diberi asam cuka hingga keasamannya 4,5
*inokulasikan bibit menggunakan jarum ose.
*diperam hingga 2 minggu dalam ruangan tertutup
*rendam nata de coco selama 2-3 hari untuk menghilangkan asamnya
*siap disantap.
Ada beberapa kelebihan atau daya tarik dari nata de coco yang menjadikannya sebagai sebuah industri yang cukup menjanjikan, diantaranya :
Pertama, nata de coco dikenal sebagai produk kaya serat. Kebutuhan masyarakat akan serat memang sesuatu hal mutlak, terutama masyarakat menengah keatas. Nata de coco sangat baik untuk kesehatan karena serat yang dikandungnya. Nata de coco adalah produk alami. Kecenderungan masyarakat adalah lebih tertarik kepada produk alami dibandingkan produk sintetis.
Kedua, nata de coco kaya akan gizi. Satu hal yang merupakan ciri masyarakat masa depan adalah kecendrungannya mengkonsumsi makanan yang bergizi merupakan suatu kebutuhan. Didalam nata de coco sendiri terkandung protein, lemak, gula, vitamin, asam amino, dan hormon pertumbuhan.
Ketiga, nata de coco mempunyai rasa yang lumayan enak. Disamping kaya akan gizi, nata de coco juga enak dikonsumsi. Jika dicampur dengan es teler, es krim atau fruit cocktail menjadikannya makanan yang mengundang selera makan.
Keempat, bahan pembuatan nata de coco mudah diperoleh dan tidak bersifat musiman. Nata de coco terbuat dari air kelapa. Dan kelapa sudah banyak dan hampir tersebar merata diseluruh pelosok tanah air. Kelapa juga berbuah sepanjang tahun dan tidak bersifat musiman.
Kelima, proses pengolahan dan peralatan industri nata de coco sederhana dan tidak memakan waktu yang lama. Pembuatan nata de coco tergolong cukup sederhana dan merupakan agroindustri yang ramah lingkungan. Industri rumahtangga pun mampu memproduksinya. Waktu pembuatannya juga tergolong singkat, sekitar satu mingu sudah dapat dikonsumsi.
Walaupun nata de coco rendah kandungan gizinya, cara mengonsumsi yang salah dapat menyebabkan kita menjadi gemuk. Proses menjadi gemuk tersebut tidak disebabkan oleh nata de coco itu sendiri. Penyebabnya adalah sirup yang terlalu manis atau bahan pencampur lainnya. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi nata de coco dengan campuran sirup yang terlalu manis atau bahan-bahan lain yang kaya kalori.
Nata de coco biasanya dijual dalam kemasan botol, kaleng, atau kantong plastik dengan menggunakan larutan gula sebagai media perendam. Tujuan penggunaan larutan gula ini adalah untuk mengawetkan nata de coco selama penyimpanan.
Bila kita ingin memakan nata de coco, sirup perendam tersebut sebaiknya kita buang agar nata tidak menjadi terlalu manis. Untuk lebih mengurangi kadar gula, sebaiknya nata de coco direndam terlebih dahulu di dalam air beberapa saat sebelum dikonsumsi. Di Indonesia sendiri, pabrik Nata De Coco masih jarang terutama di luar pulau Jawa, sehingga produksi Nata De Coco pada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Mengingat bahan baku pembuatan Nata De Coco cukup melimpah tersebar di seluruh Indonesia serta proses pembuatan yang mudah, maka jenis industri ini mempunyai prospek yang baik dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang.


oleh : Gea Gita R. (AGB'08)

Senin, 11 Oktober 2010

Turunnya Minat ke Fakultas Pertanian

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, minat siswa lulusan SMA yang melanjutkan studi ke jurusan pertanian di sejumlah perguruan tinggi cenderung menurun. Kondisi yang seperti ini bisa saja mengancam kedaulatan pangan dan swasembada pangan. Selain itu juga dikhawatirkan cepat atau lambat kualitas ahli-ahli pertanian juga akan semakin menurun.Banyak para siswa lulusan SMA yang meremehkan Fakultas Pertanian. Mereka beranggapan bahwa lulusan dari Fakulatas Pertanian hanyalah akan menjadi petani yang hidup di desa dan pekerjaannya pun tiap hari hanya mencangkul, menanam dan lain sebagainya yang selalu berhubungan dengan lumpur beserta sawah yang terkesan kotor dan menjijikan. Fakulatas Pertanian juga seringkali diremehkan di kalangan siswa lulusan SMA yang belum tahu pasti akses pekerjaan nantinya yang di dapat setelah menyelesaikan belajarnya di Fakultas Pertanian. Sarjana Pertanian nantinya tidak hanya menjadi seorang petani yang sering diremehkan, tetapi lulusan fakultas Pertanian atau sarjana pertanian dapat pula bekerja di mana pun karena lingkup nya sangat luas. Di Fakultas Pertanian tidak hanya cara bercocok tanam yang akan dipelajari melainkan banyak hal. Selain lebih cenderung ke biologi khususnya tentang tanaman, pertanian juga mengajarkan bagaimana tentang perekonomian negara yang tentunya berkaitan erat dengan bidang pertanian. Dalam bercocok tanam atau usaha pertanian pastinya diperlukan perhitungan yang tepat antara modal usaha dengan hasil produksi. Bagaimana bisa meminimalisasi input dan memaksimilasi output. Karena itulah diperlukan ilmu ekonomi juga dalam dunia pertanian. Selain ekonomi banyak hal lain yang dipelajari pada jurusan ini.

Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi semakin menurunnya minat masuk Fakultas Pertanian yakni dengan adanya inovasi dari pimpinan Fakultas Pertanian atau oleh rektor di mana Fakultas Pertanian itu berada. Inovasi ini diperlukan sebagai konsekuensi logis dari menurunnya minat. Di ilmu pemasaran, manakala sales sudah mulai menurun, mana diperlukan kejelian membuat kreativitas baru yang namanya inovasi. Selain itu juga diperlukan adanya pemanfaatan semua sumberdaya yang dipunyai untuk meningkatkan nilai tambah lulusan Fakultas Pertanian. Bentuklah image bahwa kuliah di Fakultas Pertanian itu masih menjanjikan masa depan yang cerah.

Caranya dapat bermacam-macam misalnya saja memadatkan perkuliahan sampai 3,5 tahun, kemudian setengah tahun terakhir digunakan untuk wajib praktek kerja perorangan atau per-kelompok yang disesuaikan dengan bakat dan minat mahasiswa itu sendiri. Kalau mahasiswa berminat bekerja di pabrik atau perkebunan tebu, maka prakteknya pun juga di perkebunan tebu juga. Kalau di kelapa sawit, maka prakteknya juga di kelapa sawit. Kalau mau jadi dosen, maka prakteknya juga magang sebagai dosen. Dengan demikian, calon lulusan mempunyai ketrampilan tertentu yang dapat dibanggakan. Dan anggapan masyarakat luas pun tidak akan meremehkan lagi lulusan Fakultas Pertanian karena masih menjanjikan masa depan yang cerah dan sukses. Bahkan banyak lulusan Fakultas Pertanian atau sarjana pertanian menjadi staf keuangan di sebuah instansi, pengusaha agribisnis yang sukses dan juga bekerja di perbankan. Jadi tunggu apa lagi??? Jangan ragu untuk masuk ke Fakultas Pertanian, mantapkan hatimu dan jangan lagi meremehkan karena Fakultas Pertanian menjanjikan masa depan yang cerah dan sukses.

oleh : Diah Apriliani (AGB'09)

Rabu, 06 Oktober 2010

Pengukuhan Guru Besar

Hari Senin, 4 Oktober 2010 kemaren menjadi hari yang sangat istimewa bagi para mahasiswa Agribisnis terutama bagi dosen  prodi Agribisnis yakni Prof Dr Ir Suprapti Supardi MP. Karena kita semua bangga, beliau dikukuhkan menjadi guru besar. Dalam orasinya, Ibu Suprapti menyampaikan pidato pengukuhan guru besar yang berjudul Dinamika Ragam Sumber Pendapatan dan Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Pedesaan Miskin di Jawa Tengah. 
Segenap pengurus KAMAGRISTA mengucapkan Selamat Atas Pengukuhan Guru Besar kepada Prof Dr Ir Suprapti Supardi MP.