Sabtu, 07 Juni 2014

Pertanian 5 Tahun Ke Depan

Pembaca. Petani di manapun Anda berada. Prospek pertanian Indonesia ke depan masih sangat cerah dan semua tergantung pada kita bagaimana untuk mengembangkannya. Kuncinya adalah penguasaan ilmu dan teknologi serta peranan SDM pertanian kita di dalamnya. Saya berharap petani Indonesia kelak mampu mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian sehingga pertanian nasional akan mampu bersaing dengan negara lain. Untuk saat ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian sudah banyak menciptakan dan menghasilkan inovasi teknologi mulai dari komoditas pangan bermutu, pengendalian hama penyakit serta penelitian lainnya.
 Alhamdulillah, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mendorong perbaikan sistem pertanian melalui berbagai program juga yang melibatkan seluruh unsur. Salah satu upayanya dengan menjalin kerjasama dengan TNI melalui program Pestani atau pesta petani yang diselenggarakan pemerintah Jawa Barat, dengan Kodam III/Siliwangi dan IPB. Termasuk upaya Kementerian Pertanian untuk menempatkan satu penyuluh di tiap desa potensial di seluruh Indonesia, yang mulai dari 2014 ini akan mengangkat 23.771 orang Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) dan Tenaga Bantu lingkup Kementerian Pertanian  menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) secara bertahap. Ini untuk mempersiapkan pondasi kuat pembangunan pertanian mendatang.
Pembaca, pada masa depan, keamanan dan mutu pangan akan menjadi isu penting. Pasar modern (hypermarket, supermarket, minimarket) akan tumbuh dengan laju pertumbuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini akan menyebabkan adanya kompetisi antara produk pangan domestik dengan produk impor yang seringkali lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah. Tuntutan konsumen terhadap produk pertanian pada masa depan akan semakin meningkat. Mulai dari produk pertanian harus benar-benar aman, bebas dari cemaran, racun, pestisida dan mikroba berbahaya bagi kesehatan. Tidak hanya nilai gizi tinggi, mengandung zat berkhasiat untuk kesehatan dan standar mutu tinggi. Tantangan ini harus dijawab oleh para peneliti pertanian kita, bagaimana meningkatkan daya saing global pertanian Indonesia.
Sesuai dengan visi pertanian Indonesia menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing. Perlu untuk melakukan penyempurnaan pada kelembagaan petani dan pertanian kita, tidak hanya SDM-nya  saja ataupun peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan penerapan teknologi yang tepat melalui penerapan Good Agriculture Practices, Good Handling Practices, dan Good Manufacturing Practices. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai yang hingga saat ini masih terus dilengkapi dan diperbaharui seperti peta perwilayahan komoditas, sumber air irigasi yang mencukupi, jalan usahatani yang mendukung penyaluran hasil pertanian, perusahaan pembibitan yang profesional, laboratorium analisis tanah, stasiun meteorologi yang dapat memberikan informasi cuaca yang dapat diandalkan, klinik tanaman, laboratorium pengendali kualitas dan sarana pasca panen dan gudang yang memadai. Termasuk dalam hal ini adalah usaha untuk kemandirian pangan, diversifikasi pangan, sistem pemasaran produk pertanian dan kebijakan makro yang mendukung pertanian.
Kementerian Pertanian sejak 5 tahun lalu telah merumuskan konsep pemikiran melalui  empat target pembangunan pertanian 2010-2014 yang pada prinsipnya melanjutkan keberhasilan program-program pertanian yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Dan tahun 2014 ini menjadi tahun kinerja yang sangat menentukan arah pembangunan pertanian ke depan, utamanya lima tahun mendatang yakni di tahun 2015-2019. Dan dalam upaya mencapai target pembangunan pertanian 2014 dan masa mendatang, Kementerian Pertanian berusaha menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan yang rasional, komprehensif, integratif, sistematik dan bersifat kuantitatif dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan strategis baik global, regional dan kondisi lingkungan strategis nasional. Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mencoba menyusun inisiatif kebijakan pengembangan pertanian dengan aplikasi system dinamic.
Pengembangan aplikasi ini, diawali dengan berbagai forum yang terkait dengan aplikasi system dinamic untuk pengembangan kebijakan. Aplikasi system dinamic ini telah diimplementasikan secara intensif sejak tahun 2012 dan pada tahun 2013 Kementan telah melakukan kajian dan analisis pengembangan kebijakan pertanian mendukung pencapaian target sukses Kementan 2014 melalui aplikasi ini.
Kementerian Pertanian pun sudah menyusun Strategi Induk Pembangunan Pertanian untuk rencana pembangunan jangka panjang. Strategi yang telah melibatkan lintas sektor dengan pembahasan yang komprehensif ini akan menuju pada kesejahteraan para petani Indonesia. 100 tahun Indonesia merdeka, semua petani Indonesia harus sejahtera. Aturan ini dapat menjadi landasan bagi pembangunan pertanian ke depan sampai tahun 2045. Saya mengharapkan, strategi ini juga dapat menjadi acuan bagi pembangunan pertanian jangka menengah, bukan hanya bagi Kementerian Pertanian, tapi juga bagi pemerintah secara keseluruhan karena pembangunan pertanian melibatkan lintas sektor.
Selama lima tahun ini, ada plus minus kinerja produksi pertanian kita. Namun di tengah kekurangan itu semua, Alhamdulillah, kondisi ketersediaan pangan utama 1 (satu) tahun terakhir relatif lebih baik antara lain beras, jagung, kedelai, gula pasir, daging sapi, bawang merah, cabai besar, cabai rawit dan daging. Semoga tahun 2014 ini ditutup dengan prestasi yang membanggakan dari tahun sebelumnya. Adapun pembangunan pertanian, saat ini mengarah pada bio industri dan sedang menjejakkan kaki di dalamnya. Salah satu contohnya, akan ada penekanan untuk mengurangi penggunaan pestisida agar ada jaminan keberlanjutan pembangunan pertanian atau kembali ke organik. Dan saya sangat mengharapkan, semoga Menteri Pertanian selanjutnya bisa melanjutkan program-program yang telah dijalankan dan merumuskan apa-apa saja yang perlu dibenahi dalam implementasinya. Sehingga petani kita dapat menjadi petani yang makmur dan sejahtera seutuhnya.
Saya pun menghimbau kembali kepada para petani untuk tidak mengalihkan lahan pertanian pangannya ke jenis komoditi lainnya, untuk tetap mempertahankan lahan sawahnya, karena trend komoditi pertanian masa depan berada pada komoditi tanaman pangan yang ditandai dengan meningkatnya harga bahan pangan. Dan selaras dengan itu, saya berharap pertanian tidak hanya menjadi tulang punggung kehidupan bagi petani yang menggantungkan hidup secara langsung dari sektor ini saja, namun juga menjadi salah satu sumber devisa negara yang terbesar dan berkelanjutan.
sumber : Tabloid Sinar Tani

0 komentar:

Posting Komentar