Beberapa
orang datang ke hidup kita dan pergi dengan cepat. Beberapa tinggal sesaat,
meninggalkan jejak kaki di hati kita, dan kita tidak pernah sama - Flavia Weedn
Di
saat terlalu menyakitkan untuk melihat ke belakang, dan kamu takut untuk
melihat ke depan, kamu dapat melihat sampingmu dan sahabatmu akan berada di
sana. – Anonim
Persahabatan. Satu kata simple, namun ternyata lebih
kompleks dari kata cinta saat kita mencoba untuk mengetahui makna sesungguhnya.
Orang boleh bilang, cari teman itu gampang. Namun cobalah, apakah semudah itu
menemukan seorang sahabat ?
Apakah persahabatan itu ? Secara teori pengertiannya
abstrak buat saya. Yang saya tahu, persahabatan itu merupakan status yang
sangat berharga. Karena 1:100 orang yang kamu kenal, belum tentu kamu bisa
menemukan orang yang benar-benar bisa dijadikan sahabat.
Squidward memang teman dari Spongebob. Rumah mereka
dekat, hanya bersebelahan saja. Tapi, apa lagi yang bisa menggantikan seorang
Patrick dalam hidup Spongebob? Apa lagi yang bisa menggantikan seseorang yang
mau berjalan selalu di sampingmu tanpa melihat latar belakangmu, kebiasaanmu,
keanehanmu, kegilaanmu?
Inilah masalahnya : bagaimana menemukan seorang
sahabat, SEORANG saja sahabat yang benar-benar sahabat untuk kita?
Hakikatnya, persahabatan tidak muncul instant saja.
Perjalanan persahabatan layaknya proses mencuci pakaian yaitu : memberi sabun
pada rendaman pakaian, merendamnya beberapa saat, menyikat pakaian-pakaian
tersebut, dan kemudian membilasnya beberapa kali sampai bersih. Ya .. begitulah
persahabatan. Harus melalui halangan dan
rintangan untuk membuatnya bersih dari segala yang negatif.
Satu minggu lagi kawan, tahapan menyempurnakan
persahabatan kalian akan dilaksanakan. Biarlah ada tangis, tawa, sedih, amarah
dalam satu bulan ini. Biarlah. Karena persahabatan itu sebening kaca. Tak perlu
ada yang disembunyikan dalam sebuah persahabatan. Sungguh, tak perlu.
Berjalanlah bersama, tertawalah bersama, berlarilah
bersama, hadapilah 3,5 tahun sisa belajar kalian ini dengan satu visi bersama..
Jika
kamu sendiri, aku akan menjadi bayanganmu. Jika kamu sedih, aku akan menjadi
pundakmu. Jika kamu menginginkan pelukan, aku akan menjadi bantalmu. Jika kamu
ingin merasa gembira, aku akan menjadi senyummu. Tetapi ketika kamu membutuhkan
seorang teman, aku akan tetap menjadi diriku. – Anonymous
0 komentar:
Posting Komentar