Pembaca. Petani di manapun Anda berada. Prospek
pertanian Indonesia ke depan masih sangat cerah dan semua tergantung
pada kita bagaimana untuk mengembangkannya. Kuncinya adalah penguasaan
ilmu dan teknologi serta peranan SDM pertanian kita di dalamnya. Saya
berharap petani Indonesia kelak mampu mendalami ilmu pengetahuan dan
teknologi pertanian sehingga pertanian nasional akan mampu bersaing
dengan negara lain. Untuk saat ini, Kementerian Pertanian melalui Badan
Litbang Pertanian sudah banyak menciptakan dan menghasilkan inovasi
teknologi mulai dari komoditas pangan bermutu, pengendalian hama
penyakit serta penelitian lainnya.
Alhamdulillah, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk
mendorong perbaikan sistem pertanian melalui berbagai program juga yang
melibatkan seluruh unsur. Salah satu upayanya dengan menjalin kerjasama
dengan TNI melalui program Pestani atau pesta petani yang
diselenggarakan pemerintah Jawa Barat, dengan Kodam III/Siliwangi dan
IPB. Termasuk upaya Kementerian Pertanian untuk menempatkan satu
penyuluh di tiap desa potensial di seluruh Indonesia, yang mulai dari
2014 ini akan mengangkat 23.771 orang Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) dan Tenaga Bantu lingkup Kementerian
Pertanian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik yang menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (P3K) secara bertahap. Ini untuk mempersiapkan pondasi kuat
pembangunan pertanian mendatang.
Pembaca, pada masa depan, keamanan dan mutu pangan akan menjadi isu penting. Pasar modern (hypermarket, supermarket, minimarket)
akan tumbuh dengan laju pertumbuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini
akan menyebabkan adanya kompetisi antara produk pangan domestik dengan
produk impor yang seringkali lebih berkualitas dengan harga yang lebih
murah. Tuntutan konsumen terhadap produk pertanian pada masa depan akan
semakin meningkat. Mulai dari produk pertanian harus benar-benar aman,
bebas dari cemaran, racun, pestisida dan mikroba berbahaya bagi
kesehatan. Tidak hanya nilai gizi tinggi, mengandung zat berkhasiat
untuk kesehatan dan standar mutu tinggi. Tantangan ini harus dijawab
oleh para peneliti pertanian kita, bagaimana meningkatkan daya saing
global pertanian Indonesia.
Sesuai dengan visi pertanian Indonesia menjadi pertanian
tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik
secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan,
penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya
saing. Perlu untuk melakukan penyempurnaan pada kelembagaan petani dan
pertanian kita, tidak hanya SDM-nya saja ataupun peningkatan
produktivitas dan efisiensi dengan penerapan teknologi yang tepat
melalui penerapan Good Agriculture Practices, Good Handling Practices, dan Good Manufacturing Practices. Untuk
mendukung hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai
yang hingga saat ini masih terus dilengkapi dan diperbaharui seperti
peta perwilayahan komoditas, sumber air irigasi yang mencukupi, jalan
usahatani yang mendukung penyaluran hasil pertanian, perusahaan
pembibitan yang profesional, laboratorium analisis tanah, stasiun
meteorologi yang dapat memberikan informasi cuaca yang dapat diandalkan,
klinik tanaman, laboratorium pengendali kualitas dan sarana pasca panen
dan gudang yang memadai. Termasuk dalam hal ini adalah usaha untuk
kemandirian pangan, diversifikasi pangan, sistem pemasaran produk
pertanian dan kebijakan makro yang mendukung pertanian.
Kementerian Pertanian sejak 5 tahun lalu telah merumuskan
konsep pemikiran melalui empat target pembangunan pertanian 2010-2014
yang pada prinsipnya melanjutkan keberhasilan program-program pertanian
yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Dan tahun 2014 ini
menjadi tahun kinerja yang sangat menentukan arah pembangunan pertanian
ke depan, utamanya lima tahun mendatang yakni di tahun 2015-2019. Dan
dalam upaya mencapai target pembangunan pertanian 2014 dan masa
mendatang, Kementerian Pertanian berusaha menyusun kebijakan dan
perencanaan pembangunan yang rasional, komprehensif, integratif,
sistematik dan bersifat kuantitatif dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan strategis baik global, regional dan kondisi lingkungan
strategis nasional. Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mencoba menyusun inisiatif
kebijakan pengembangan pertanian dengan aplikasi system dinamic.
Pengembangan aplikasi ini, diawali dengan berbagai forum yang terkait dengan aplikasi system dinamic untuk pengembangan kebijakan. Aplikasi system dinamic
ini telah diimplementasikan secara intensif sejak tahun 2012 dan pada
tahun 2013 Kementan telah melakukan kajian dan analisis pengembangan
kebijakan pertanian mendukung pencapaian target sukses Kementan 2014
melalui aplikasi ini.
Kementerian Pertanian pun sudah menyusun Strategi Induk
Pembangunan Pertanian untuk rencana pembangunan jangka panjang. Strategi
yang telah melibatkan lintas sektor dengan pembahasan yang komprehensif
ini akan menuju pada kesejahteraan para petani Indonesia. 100 tahun
Indonesia merdeka, semua petani Indonesia harus sejahtera. Aturan ini
dapat menjadi landasan bagi pembangunan pertanian ke depan sampai tahun
2045. Saya mengharapkan, strategi ini juga dapat menjadi acuan bagi
pembangunan pertanian jangka menengah, bukan hanya bagi Kementerian
Pertanian, tapi juga bagi pemerintah secara keseluruhan karena
pembangunan pertanian melibatkan lintas sektor.
Selama lima tahun ini, ada plus minus kinerja produksi
pertanian kita. Namun di tengah kekurangan itu semua, Alhamdulillah,
kondisi ketersediaan pangan utama 1 (satu) tahun terakhir relatif lebih
baik antara lain beras, jagung, kedelai, gula pasir, daging sapi, bawang
merah, cabai besar, cabai rawit dan daging. Semoga tahun 2014 ini
ditutup dengan prestasi yang membanggakan dari tahun sebelumnya. Adapun
pembangunan pertanian, saat ini mengarah pada bio industri dan sedang
menjejakkan kaki di dalamnya. Salah satu contohnya, akan ada penekanan
untuk mengurangi penggunaan pestisida agar ada jaminan keberlanjutan
pembangunan pertanian atau kembali ke organik. Dan saya sangat
mengharapkan, semoga Menteri Pertanian selanjutnya bisa melanjutkan
program-program yang telah dijalankan dan merumuskan apa-apa saja yang
perlu dibenahi dalam implementasinya. Sehingga petani kita dapat menjadi
petani yang makmur dan sejahtera seutuhnya.
Saya pun menghimbau kembali kepada para petani untuk tidak
mengalihkan lahan pertanian pangannya ke jenis komoditi lainnya, untuk
tetap mempertahankan lahan sawahnya, karena trend komoditi pertanian
masa depan berada pada komoditi tanaman pangan yang ditandai dengan
meningkatnya harga bahan pangan. Dan selaras dengan itu, saya berharap
pertanian tidak hanya menjadi tulang punggung kehidupan bagi petani yang
menggantungkan hidup secara langsung dari sektor ini saja, namun juga
menjadi salah satu sumber devisa negara yang terbesar dan berkelanjutan.
sumber : Tabloid Sinar Tani